Baru-baru ini mainan lato-lato viral di tengah masyarakat. Anak-anak hingga dewasa gemar memainkan permainan ini. Sehingga, hampir saban hari terdengar suara ‘tek-tek’ bak alunan musik di tiap-tiap sudut gang.
Dimana kita berada di situ ada suara lato-lato
Mungkin kalimat ini bisa mewakili keberadaan lato-lato saat
ini. Lato-lato telah digandrung oleh banyak orang. Fenomena ini juga menjadi
cuan bagi pedagang mainan untuk meraup untung sebanyak-banyaknya. Bahkan,
pedagang dadakan bermunculan di pingir jalan untuk menjajakan dua bandul
warna-warni ini.
Lato-lato sudah dikenal anak-anak sejak tahun 1990-an.
Sebutannya pun beragam seperti ‘etek-etek’ di Jawa Timur atau ‘nok-nok’ di Jawa
Barat. Akan tetapi, permainan ini justru dibatasi penggunaannya di sekolah.
Sedangkan di beberapa daerah lato-lato justru dijadikan ajang perlombaan untuk
anak-anak. Nah, yuk simak lebih lanjut alasan lato-lato tuai kontroversi.
Sejarah Lato-Lato
Kemunculan lato-lato pertama kali ada di Amerika Serikat.
Lato-lato sudah ada sejak tahun 1960-an di negara adidaya itu. Saat itu
lato-lato terbuat dari kaca temper. Lato-lato disebut clackers yang merujuk
pada suara bandul yang dimainkan berbunyi ‘clack-clack’.
Mainan ini juga disebut-sebut mirip dengan ‘bolas’, senjata berburu masyarakat Pampas, Pantagonia, Amerika Selatan. Akan tetapi,
penggunaan dan materialnya tentu berbeda.
Lato-lato kemudian dilarang penggunaannya setelah muncul
temuan FDA. Temuan itu menyebut lato-lato dapat pecah saat dimainkan dan
serpihannya dapat melukai pengguna dan orang lain. Kemudian, tahun 1985 Komisi
Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat menyita sebanyak 4.600 mainan lato-lato
di Arizona.
Baca Juga: Pandemi Virus Corona, Mengingatkan Pagebluk di Hindia-Belanda
Padahal, tahun 1971 kejuaran dunia lato-lato pernah digelar
di Italia. Ada beberapa negara yang mengukuti perhelatan itu yakni, Belgia,
Belanda, Swiss, Kanada hingga Inggris.
Sementara, tahun 2017 lato-lato ‘diharamkan’ oleh pemerintah
Mesir. Pasalnya, lato-lato di Mesir disebut dengan “Sisi’s Balls”. Nama itu
mirip dengan nama Presiden Mesir kala itu yakni Abdel Fattah El-Sisi. Sehingga,
sebutan “Sisi’s Balls” seakan merujuk pada buah zakar Presiden Mesir Abdel
Fattah El-Sisi. Selain melarang, pemerintah juga menangkap penjual yang
kedapatan memajang “Sisi’s Balls” di tokonya. Total ada 1.403 lato-lato yang
disita Pemerintah Mesir.
Apa Alasan Lato-Lato Tuai Kontroversi di Indonesia?
Akhir Desember 2022 lalu, seorang anak di Kubu Raya, Kalimantan Barat mengalami kejadian nahas usai bermain lato-lato. Matanya terluka akibat terkena serpihan lato-lato yang pecah. Sehingga, ia harus dibawa ke meja operasi dan mendapat tiga jatihan.
Insiden lain juga terjadi dalam unggahan
video TikTok @issey16. Video itu memperlihatkan seorang anak tengah merekam
permainan lato-lato. Akan tetapi, tali lato-lato itu lepas dan menghantam
keningnya. Anak itu pun menangis kesakitan. Akibat kejadian itu, muncul benjolan
besar bak gunung Semeru hinggap di keningnya.
Menyusul banyak insiden lato-lato, sejumlah daerah melarang
memainkan lato-lato di sekolah. Larangan itu beralasan agar tidak mengganggu
fokus siswa dalam kegiatan belajar mengajar. Selain itu, juga menjaga
keselamatan anak-anak di sekolah. Beberapa daerah yang mengeluarkan surat
edaran itu adalah Bandung Barat, Lampung, Bogor, Banda Aceh, Semarang,
Banjarmasin, Kubu Raya, Cirebon dan Belitung.
Sementara itu, muncul persam berantai di WhatApps bahwa ada
siswa sekolah dasar yang juga menjadi korban lato-lato di Purwokerto. Pesan itu
menyebut, salah satu bola mata anak itu pecah sehingga mengalami kebutaan. Akan
tetapi, setelah ditelusuri oleh pejabat setempat, pesan itu hanya hoaks belaka.
Baca juga: Kenapa Masakan Indonesia Digandrungi Bule?
Adakah Manfaat Bermain Lato-Lato ?
Meski menimbulkan pro-kontra, lato-lato masih banyak
digandurngi anak-anak. Apalagi, beberapa daerah sengaja membuat perlombaan lato-lato.
Seperti di Sidoarjo, lomba lato-lato diadakan di Kecamatan Buduran dengan
Chesta Khadafi, anak berusia 10 tahun, yang tampil sebagai juaranya. Ia
berhasil bermain lato-lato selama 2 jam 7 menit dan mendapatkan hadiah satu
ekor kambing. Selain itu, lomba lato-lato juga diadakan di Mojokerto, Madano,
Magelang hingga Salatiga.
Di sisi lain, lato-lato juga memiliki manfaat yang menarik
lho! Diantaranya dapat menjauhkan anak dari kecanduan gadget. Meningkatkan
fokus dan kepercayaan diri, melatih kesabaran, pengendalian diri, serta
kemampuan motorik.
Tentu, semua permainan memiliki kekurangan dan kelebihannya.
Maka, kewajiban orang tua untuk bijaksana dalam memberi mainan kepada anak,
agar meminimalisir hak dampak negatif yang terjadi. Alasan lato-lato tuai
kontrovesi sudah terpecahkan, jadi kamu tim
yang mana? Tim pro atau kontra? Coba tulis di kolom komentar.
Referensi
https://www.republika.co.id/berita/robbsx335/latolato-digandrungi-di-indonesia-dilarang-di-as-dan-mesir
https://dunia.tempo.co/read/1680415/pernah-dilarang-di-amerika-begini-sejarah-lato-lato-hingga-viral-di-indonesia#:~:text=Dikutip%20dari%20laman%20Antara%2C%20sejarah,dihubungkan%20dengan%20dua%20utas%20tali.
https://health.detik.com/berita-detikhealth/d-6507207/awal-mula-bocah-kalbar-harus-operasi-mata-gegara-lato-lato
https://www.dream.co.id/parenting/bocah-korban-lato-lato-hanya-rekam-kena-lempar-sampai-benjol-230105r.html
https://radarbengkulu.disway.id/read/655727/12-manfaat-bermain-lato-lato-no-6-dan-no-10-yang-paling-baik-untuk-anak-anak
Harus ada edukasi untuk permainan latto latto ini...ada juga bocah yang main latto latto di mesjid pas jumatan....harus sering diingatkan ya
BalasHapusMeresahkan ya kak dimana mana ada huhuhu
HapusApapun itu pasti ada positif negatifnya ya. Udah pasangannya. Positif buat anak² jd lupa main gadget tp harus tetap dalam pengawasan sih. Tetap diberi pengertian.
BalasHapusBetul kak, kalau ga diawasi suka offside hehe
HapusHwah lengkap sekali ini informasi lato-latonya, sampai sejarah dan juga aksi pelarangan di tiap negara.
BalasHapusmemang harus bijak ya orang tua dalam memberi izin anak memainkan lato-lato agar lebih paham risiko dan juga manfaatnya untuk anak-anak
Benar pak
HapusAku juga kurang suka dengan permainan ini. Karena menurutku unfaedah dan suaranya bikin bising.
BalasHapusDi mana-mana ada 'etek-etek' huhuhu
HapusLatto-latto emang lagi viral banget ya... Dibalik bahaya yang mengancam, ada manfaatnya lho ternyata...
BalasHapusBisa mengasah konsentrasi dan melatih kesabaran. Juga merintis konsistensi seperti ngeblog juga....
Waah benar sekali dok, bisa membangun konsentrasi buat ngeblog hehehe
HapusSemoga sampai puasa bertahan, biar tuh anak-anak pada bangunin orang dengan main lato-lato. Di mana-mana sekarang bunyi lato-lato. Ke desa, pagi-pagi dah ada kubu lato-lato juga.
BalasHapusWah ide yang bagus pak. Ntar bulan puasa ada patrol lato-lato.
HapusHal positif yang bisa diambil dari maraknya permainan lato-lato ini adalah anak-anak bisa sejenak meninggalkan gadget, mereka keluar rumah main bersama teman-temannya saling pamer skill bermain lato-lato, wow pemandangan yang indah
BalasHapusKalo saling pamer skill lato-lato udah kek pro banget kak wkwkw
HapusYa Allah aku sampe mlukok2 yu dimana2 ketemu beginian :"
BalasHapusEmang bener sih, ini kalo sampe putus terus mencolot, byuh kebayang sakitnya masyaAllah.. Untungnya di rumah gak ada yg bisa main ini. Ehehe
Pas aku kecil dulu jago mbak wkwkwk sekarang lama2 agak bisang ya hehew
HapusAku baru tahu nih sejarahnya Lato-lato... Ternyata ada sisi positif dan negatif ya dari si Lato-lato ini... Semoga para orang tua dapat lebih bijak dalam memilih mainan untuk anak-anaknya dan kalau bisa diawasi mainnya supaya gak tek-tek-tek terus seharian 😁
BalasHapusMakan, tidur bangun tek-tek-tek terus ya bu hehehe
Hapusanakku yang cowok suka main lato-lato nih, plus minus sih, itu hal yang wajar, lato-lato mengalihkan perhatiannya dari gadget, menguatkan motorik, kelemahannya berisik, apalagi kalau posisinya dekat, di telinga sampai sakit, kakaknya jadi terganggu juga karena tidak bisa konsentrasi
BalasHapusselama masih dalam batasan normal, ga masalah sih kalau menurut saya, justru permainan seperti ini membuat anak jadi kreatif
Aku punya lato lato di rumah, namun emang sejak kejadian beberapa yg viral mengenai faktor keselamatan auto ekstra pengawasan :') apalagi yang anaknya masih kecil-kecil. Lama-lama anakku nggak teratrik buat main lagi, bosen kaliya hihi
BalasHapus