Kenali Imunisasi DPT
Pemerintah mewajibkan setiap anak yang baru lahir untuk mengikuti imunisasi dasar serta imunisasi tambahan. Imunisasi dasar itu diantaranya Hepatitis B, Polio, BCG, DPT, influenza, PVC, Rotavirus, Campak, Mumps dan Rubella.
Sementara itu, intensitas imunisasi DPT paling banyak diberikan hingga 5 kali semasa hidupnya, yakni bayi usia 2 bulan hingga 6 tahun. Dimulai dari imunisasi tiga bulan pertama dilakukan pada usia bayi 2 bulan, 3 bulan dan 4 bulan.
Kemudian, imunisasi keempat dilakukan saat usia bayi mencapai 18 bulan. Dilanjut pemberian imunisasi terkahir pada usia 5 tahun dan pemberian booster pada usian 10 tahun. Setiap jadwal imunisasi bayi mendapatkan satu dosis suntikan.
Imunisasi DPT ini diperuntukkan mencegah penyakit difteri, pertusis dan tetanus.
Jangan lakukan imunisasi kendati bayi dalam keadaan sakit. Komunikasikan dengan dokter atau bidan agar imunisasi bisa dijadwalkan ulang.
Efek Samping dan Gejala Usai Imunisasi DPT
Ada beberapa gejala usai bayi mendapatkan imunisasi DPT, yakni demam ringan, bekas suntikan memerah, bengkak, dan sakit sehingga anak menjadi rewel. Akan tetapi, jika anak mengalami demam tinggi hingga 40 derajat celcius dan kejang segera bawa ke doker.
Tips Atasi Bayi Rewel Usai Imunisasi DPT
Fyi, anak rewel pun bisa disebabkan orang tua yang panik. Terkadang, ada saja tingkah orang tua mengekspresikan kekhawatirannya usai anak di imunisasi. Kepanikan inilah yang bakal menular kepada si kecil. Pasalnya, adanya ikatan batin antara ibu dengan anak inilah yang menyebabkan si kecil dapat merasakannya.
Kesiapan Orang Tua
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi bayi rewel usai imunisasi DPT. Diantaranya adalah kesiapan ibu menghadapi imunisasi anak. Yakni, orang tua harus tenang menjelang dan saat imunisasi dilaksanakan, agar tidak menyebabkan rewel pada anak.
Belajar dari imunisasi DPT pertama, hal kedua yang saya lakukan adalah membeli kompres instan khusus bayi dan essential oil sebelum imunisasi DPT. Sebagai bentuk antisipasi mana kala terjadi demam, sehingga dapat meringankan gejalanya. Sebab, demam si kecil biasanya akan muncul di saat malam hari.
Ciptakan Suasana Nyaman
Sebelum imunisasi, saya memberi pakaian yang lebih longgar kepada si kecil. Mengalihkan perhatiannya saat ia disuntik oleh bidan. Misalnya dengan mengajak ngobrol atau menyanyikan lagu.
Menyusui Lebih Sering
Usai imunisasi DPT dilakukan, saya langsung menyusui si kecil. Pemberian ASI ini terbilang lebih sering ketimbang biasanya. Artinya, saya harus siaga dan sigap ketika bayi menginginkan ASI. Hormon oksitosin yang keluar saat menyusui memberikan efek lebih tenang kepada si kecil. Termasuk bonding antara ibu dan anak juga membuat si kecil merasa aman. Si kecil bakal merasakan bahwa ibu selalu disampingnya.
Pantau Suhu
Saya selalu menyediakan termometer sebagai antisipasi bila demam terjadi. Saya cek suhu tubuh si kecil secara berkala. Apabila suhunya naik, saya memberikan paracetamol yang telah dianjurkan oleh bidan. Jika diperlukan, saya memberi kompres pada bagian kepalanya.
Kompres Bekas Suntikan
Bekas suntikan yang membengkak dan terasa nyeri bisa diatasi dengan mengompresnya. Ada yang menganjurkan menggunakan air dingin dan ada pula yang menganjurkan memakai air hangat. Saya pernah menggunakan keduanya saat imunisasi DPT 1 dan 2. Kamu bisa cari referensi yang meyakinkan untuk memilih salah satunya.
Mengendong Bayi
Saat terjadi demam, si kecil kerap susah tidur. Salah satu cara yang saya lakukan adalah menggendongnya. Kesukaan si kecil adalah mengendong dengan nyanyian lagu. Si kecil pun tak bakal lagi merengek jelang tidurnya.
Jangan ragu untuk meminta bantuan orang terdekat, seperti suami dan keluarga lainnya agar dapat mengkondisikan situasi lebih tenang. Apabila suasana bising, akan membuat si kecil semakin rewel.
Memberi Pijatan Lembut
Nampaknya semua bayi suka dengan pijatan, termasuk si kecil. Saya memberikan pijatan dan essential oil saat si kecil alami demam. Saya menggunakan essential oil Cessa Fever Drop.
Sedikit mengulas tentang essential oil Secca Fever Drop ya guys. Lantaran banyak dibeli oleh ibu-ibu, saya penasaran dan langsung check out di market place dengan harga Rp30 ribuan. Essential oil ini mengandung vitis vinifera (grape), seed oil, rosa damascena flower oil dan peppermint oil.
Cara menggunakannya dengan mengoleskan langsung pada bagian tangan, perut, leher dan kaki bayi. Essential oil ini 100 persen alami dan diklaim dapat membantu menurunkan demam dan panas bayi. Menghindarkan bayi dari kejang dan memberikan rasa nyaman pada bayi saat demam. Alhasil, si kecil terbantu dan nampak lebih tenang.
Biasanya, saya tidak memandikan si kecil dalam kondisi tersebut. Hanya berbekal washlap dan air hangat untuk membersihkan badannya. Saya akan memandikan si kecil bila demamnya sudah turun.
Setelah demam ini anak akan kembali pulih. Wajahnya bakal cerita dan kembali tertawa. Nah, cara ini dapat kamu praktikkan ketika bayi rewel usai imunisasi DPT. Mungkin bisa kamu modifikasi sesuai dengan kondisi si kecil ya. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah kondisi kamu harus tetap tenang. Agar kamu dapat bisa berpikir dengan jernih saat menghadapi anak demam dan rewel usai imunisasi DPT. Semoga berhasil!
Referensi
1) https://www.prenagen.com/id/mengatasi-bayi-rewel-setelah-imunisasi
2) https://www.halodoc.com/artikel/3-hal-yang-dilakukan-sebelum-anak-lakukan-imunisasi-dpt
3) https://www.zwitsal.co.id/momen-pertama/7-tips-sebelum-dan-setelah-imunisasi-anak
Ahhh bener bgt mba kalau imunisasi ini ya bener2 harus siap, siap begadang karena bakalan sering menyusui
BalasHapusHarus siap senjata ya ka hehe
Hapusponakanku akan panas dan rewel ketika setelah diimunisasi mba... ternyata ada tipsnya juga ya...
BalasHapusBenar mba, biar g panik mamaknya hehe
Hapus