Memiliki blog yang terbilang baru, cukup sulit menemukan beberapa bagian yang terlihat sepele, namun ternyata penting sekali. Salah satunya adalah siapa yang gemar membaca tulisan pada blog ini. Saat ini, saya hanya bisa menjawab dari peserta Blogspedia Coaching yang tengah menjalankan tugas blogwalking atau sekadar iseng-iseng. Sebagian besar di antara mereka adalah mama-mama muda.
Selain itu, menurut statistik blogspot dalam 7 hari terakhir pengunjung terbanyak blog ini juga berasal dari Instagram.
Tentu, analisa statistik blogspot tidak bisa diragukan. Pasalnya, saya kerap membagaikan tulisan blog yang telah terbit di Instagram. Sedangkan, lingkaran pertemanan di Instagram seputar teman kuliah, kerja dan teman kantor. Setidaknya, sekarang saya tahu dari mana saja asal pembaca yuanayuan.blogspot.com.
1. Naman Persona
Adalah Asma diambil dari bahasa Jawa, yang berarti nama. Jadi bukan Asma Nadia ya hehe. Maksud penggunaan nama Asma itu ditujukan kepada pembaca, yang notabene memiliki nama-nama yang indah, penuh dengan doa serta harapan-harapan yang mulia serta kebaikan senantiasa menyertainya.
Penggunaan nama ini cukup netral lantaran saya tidak tahu secara pasti apa jenis kelamin pembaca yang berasal dari Instagram. Sementara, saya tahu betul pembaca dari teman-teman blog walking dari Blogspedia Coaching.
2. Deskripsi Asma
Asma tidak memiliki nama panjang, hanya Asma. Usia Asma 28 tahun. Pertimbangan usia ini diambil dari perkiraan rata-rata usia teman-teman di Instagram dan blogwalking. Inilah usia produktif dimana gadget dan sosial media menjadi kebutuhan dasar.
Domisili Asma berada di Pulau Jawa, lokasi Pulau Jawa diambil lantaran saya pernah bekerja di Jakarta dan Jawa Timur. Hingga kini acap kali saling bertegur sapa dengan teman-teman di Instagram, termasuk mengomentari artikel saya.
Asma adalah sarjanah (S1), dengan gaya hidup sederhana namun stylenya tak dimakan oleh zaman. Saat ini Asma berstatus sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) penghasilan berkisar Rp 500 ribu hingga Rp 10 juta.
Asma memiliki prinsip hidup yang cukup bersahaja, memanusiakan manusia yang lain. Hal ini sejalan dengan hobi yang dimiliki Asma, yakni membaca, baik buku, artikel, jurnal maupun koran. Asma sangat suka dengan hobinya. Asma mampu menyelami dunia dengan membaca, oleh karena itu Asma tipikal orang yang mendahukan panca indranya untuk melihat dan mendengar dibanding harus berkomentar dulu.
Sebagai ibu rumah tangga yang up to date, selain Whatsapp, Asma juga tidak ketinggalan menggunakan sosial media Instagram, Twitter dan Telegram. Ia menggunakan Instagram untuk menyimpan gambar yang diabadikan via handphone. Kemudian, Asma juga kerap berselancar di Twitter untuk mengetahui info-info yang sedang viral serta Telegram digunakan untuk menonton drama Korea.
3. Tujuan Hidup Asma
Asma memiliki cita-cita untuk membagikan pengalamannya berpergian, kuliner hingga soal mengasuh anak. Akan tetapi, cita-cita itu bukan berarti tak ada halangan.
Kegiatan Asma cukup padat sebagai ibu rumah tangga. Asma saban hari bangun jam 3 pagi, ia sudah mandi dan bersiap untuk salat Subuh. Lanjut, memasak serta mencuci baju. Membangunkan anak pertamanya. Lanjut, memandikannya anak keduanya.
Sedangkan, sang suami menyapu rumah dan memanaskan motor untuk bekerja. Setelah makan pagi bersama, Asma mengantarkan suami dan anaknya ke depan rumah sembari menggendong anak keduanya.
"Assalamu'alaikum" Kecup kening si suami kepada Asma.
"Alaikumussalam ayah, Hati-hati ayah dan adik" ujar Asma.
Setelah itu, Asma menyuapi si kecil dilanjut menjemur baju yang telah dikeringkan di mesin cuci. Lalu, mengajak anaknya bermain kemudian menidurkan. Setelah itu, iya menata baju yang sudah kering dari kemarin. Kemudian, menyiapkan makan siang untuk ia dan anak pertamanya.
Lanjut, sore dan malam hari pun cukup padat, menemani anak dan memasak bergantian dengan sang suami. Rutinitas itulah yang membuat Asma kesulitan membagi waktu untuk menulis.
Baca juga:
Segernya Minum Dawet Telo Ungu
4. Attitude and Do of Asma
Asma berpikir nampak mustahil untuk bisa menulis di tengah-tengah kesibukannya sebagai ibu rumah tangga. Ia menyadari tugasnya sebagai ibu rumah tangga tidaklah mudah, akan tetapi dadanya selalu membuncah saat membaca tulisan-tulisan daily vlog ibu rumah tangga yang keren banget . Kendati, ia belum mahir menulis.
Asma mencoba berbagai tips agar bisa membagi waktu antara mengurus rumah dan anak dengan menulis. Tips itu dari teman, artikel, hingga video. Namun, ia memiliki kekhawatiran tidak konsisten menjalankan. Akibatnya, jadwal kegiatannya menjadi rancu dan keluarga jadi tidak terurus.
Sementara itu, sang suami mendukung penuh dengan keinginan Asma dalam menulis.
5. Lantas, Apa yang Asma Pikirkan dan Rasakan?
Asma merasa bahwa bakal gagal menjadi penulis lantaran tidak bisa membagi jadwalnya sebagai ibu rumah tangga dan menulis. Ia berpikir untuk bisa menulis pun butuh proses panjang dalam belajar.
Asma takut untuk memulai, akan tetapi keinginannya begitu menggebu-gebu. Asma membutuhkan keyakinan dan diyakinkan agar mau memulai. Dengan begitu, Asma bisa melakukannya tanpa keraguan.
6.Yang Dilihat Asma
Asma memiliki pandang rumit soal ibu rumah tangga. Ia melihat beban ibu rumah tangga cukup berat, 24 jam X 7 hari berkutat dengan rumah. Sementara, ia melihat menulis adalah 'healing' disela berbagai keruwetan ibu dua anak. Oleh karena itu, Asma perlu diyakinkan agar tidak ada keraguannya mulai menulis.
7. Dialog and Hear of Asma
Berikut adalah gambaran atas kegalauan Asma yang bercita-cita menjadi penulis.
"Bang, apakah saya bisa menulis? Saya ingin menulis. Namun saya khawatir tidak amanah menjaga anak-anak. Tidak bisa mengabdi kepada abang dengan sepenuh hati. Saya juga gusar, apakah saya benar-benar bisa menulis ya bang?" ujar Asma.
"Adinda, jangan risau. Abang selalu mendukungmu. Kita pikirkan sama-sama ya. Adinda coba bikin schedule daily activity. Termasuk jadwal Adinda quality time untuk menulis. Adinda bisa ikutan kelas menulis, abang yang akan menjaga anak-anak. Adinda bilang saja jika butuh bantuan abang," jawab sang suami.
Asma ditunggu ya cerita tentang berpergian, kuliner hingga soal mengasuh anak.
BalasHapusSiap mbaak hahaha
HapusMasyaa Allah mbak Yuan.. aku juga masuk user personamu dong mamah mamah muda yang lagi doyan nulis karena aktifitas utama sebagai housewife yang 'masih ingin berkelana' lewat blog wkwk
BalasHapusSemangat buat kita Mbaaak...
Hapus