yuanayu.com

Bagaimana Cara Healing Mama Muda Zaman Now?

16 komentar
Healing mama zaman now


Kata healing kerap diperdengarkan dalam percakapan sehari-hari. Kata itu juga sering muncul dalam obrolan media sosial,  bahkan sering menjadi topik pembahasan oleh media pop culture. Healing merupakan kata dalam bahasa inggris yang merujuk pada penyembuhan atau pengobatan.

Sebelumnya, healing lekat dengan kata trauma, yakni trauma healing, proses penyembuhan pasca trauma dari suatu kejadian seperti bencana atau musibah yang melukai jiwa, perasaan atau psikis seseorang. Penyintas biasanya akan dibantu oleh tenaga profesional dalam proses trauma healing.

Healing zaman now

Sementara itu, pada hal tertentu proses penyembuhan pada kesehatan mental dari luka batin dapat dilakukan secara mandiri yang disebut self healing. Self healing inilah yang menjadi bahasa gaul anak zaman sekarang.

Banyak muda-mudi yang mendengungkan self healing lantaran merasa begah, sumpek dan tertekan atas pekerjaan, tugas kuliah, skripsi hingga masalah keluarga. Caranya pun berbeda-beda, namun sebagian besar self healing dilakukan dengan liburan. 

Cara ini banyak ditemui di media sosial seperti Instagram. Dimana 'flexing' foto liburan banyak berterbaran dalam beranda. Beberapa foto liburan tampil dengan menyematkan caption atau keterangan maupun hashtag healing dalam postingannya.

Mama muda juga butuh healing 

Liburan bukan cara satu-satunya untuk melakukan healing. Pasalnya, cara setiap orang melakukan healing berbeda-beda. Ada yang melakukan healing dengan tidur, me time dengan kopi dan roti, membaca buku dan sebagainya. Tentu, salah satunya adalah menulis. Menulis menjadi salah satu media terbaik untuk melunturkan peluhnya hati dan sakitnya jiwa.

Platform menulis pun juga banyak, seperti menulis di sosial media, menulis di media massa, platform novel online, menulis buku untuk diterbitkan hingga menulis di platform blogging.

Dari sekian banyak platform yang pernah saya coba, menulis di blog adalah yang paling tepat. Pasalnya, blog memiliki fitur dashboard yang cukup luas untuk dieksplor. Selain itu, mudah diopersikan oleh pemula, dapat menampung gagasan serta apapun yang saya ingin ungkapkan sesuka hati. Selain itu, tidak perlu menunggu acc penerbit dan editor kan??!

Baca juga: Mengukir Nama Di Semeru 

Pertama kali  saya mengenal dunia blogging berasal dari media gathering pada salah satu hotel di Bandung tahun 2018. Bukan hanya awak media yang diundang, termasuk para blogger pun ikut meramaikan kegiatan tersebut yang digeber selama beberapa hari.

Dari situlah saya berkenalan dengan tiga orang blogger. Kala itu, dalam beberapa hari saya cukup sudah dekat dengan ketiga blogger itu. Saya mendapat banyak pengalaman yang cukup mengesankan. Mereka bercerita soal blog masing-masing, kegiatan blogger hingga saling follow akun Instagram. Saya merasa mendapatkan insight yang luar biasa dan baru. Tentu, saya hanya bisa mengekspresikan dengan kalimat 'wow, keren!'

Blogging cara healing mama muda


Akan tetapi, saya belum menemukan alasan kuat untuk membangun blog dan baru mereaslisasikan sungguh-sngguh usai mengundurkan diri sebagai jurnalis di salah satu media online.

Tentu bukan tanpa alasan, menjadi jurnalis membuat saya 'kecanduan' menulis. Oleh karena itu, saya merasa kurang insight saat tidak lagi menulis, ada yang kosong.

Dengan demikian, saya membuat blog dengan nama yuanafatwalloh.com sebagai cara untuk mejaga kewarasan. Membaca buku, artikel dan pengalaman pribadi yang dituangkan ke dalam tulisan blog membuat ingatan lebih kuat. Tentu, membangun kebahagiaan baru, yakni bahagia saat tulisan dibaca dan bermanfaat bagi banyak orang. Hal itu juga memupuk semangat untuk terus menulis dan menulis.

Healing  lewat blogging 

Meski blog dengan domain dotcom itu tak lagi digunakan, saya tetep ngeblog di yuanayuan.blogspot.com. Blog ini pun gado-gado, berbicara soal kuliner, travelling hingga kesehatan. 

Rencananya, blog itu bakal banyak tulisan setelah dua bulan terakhir ini off. Pasalnya, saya fokus persalinan dan menjadi ibu baru. Saya mendapat banyak pengalaman sebagai ibu baru. Ada banyak hal yang saya ingin tulis soal parenting nantinya. Bukan mendadak jadi parenting enthusiast, melainkan membagi pengalaman pribadi usai melahirkan seorang anak. Mungkin bakal banyak isinya curhatan mamud hehehe



Bukan tanpa sebab, proses hamil hingga memiliki seorang anak tidak hanya mengubah fisik, melainkan juga psikis. Dari pada cerita kepada orang yang kurang tepat atau sukar mengungkapkan isi hati kepada orang lain. Alangkah baiknya ditulis dalam blog. Siapa tahu banyak di luar sana juga mengalami hal yang sama bukan? :D

Selain itu, rencana come back ini juga mengingatkan saya terhadap kata-kata bijak Pramoedya Ananta Toer 

Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang dalam masyarakat dan dari sejarah, menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Tidak perlu dikenang masyarakat dalam sejarah, cukup dikenang dan menjadi insight anak cucu kelak.

Di sisi lain, saat ini saya tidak bisa seenaknya menghabiskan waktu hanya bermain dengan blog. Ada kehidupan lain yang juga berhubungan dengan saya. Apalagi sudah memiliki anak yang menggemaskan nan lucu, sayang untuk dilewatkan masa-masa indahnya bukan?!

Sehingga, saya harus mampu mengelola waktu dengan baik. Saya harus paham dengan skala prioritas dan time management. Untuk itu ada hal mendasar yang perlu digarisbawahi terlebih dahulu, yakni adab terhadap diri dan keluarga. Menurut Mbak Maritaningtyas dari Blogspedia, adab terhadap diri sendiri dan keluarga dibagi menjadi tiga yakni, manajemen diri, manajemen waktu dan manajemen bahagia.

Managemen diri yakni saya harus tahu batasan atau kemampuan saya. Harus tahu kapan waktunya istirahat dan blogging.

Bertalian dengan majemen diri adalah manajemen waktu. Karena waktu tidak bisa diputar, maka harus pandai-pandai memanfaatkan kesempatan dan waktu yang ada. Setiap orang memiliki cara mengatur waktu yang berbeda-beda, yang disesuaikan kebutuhannya masing-masing.

Ketiga adalah manajemen bahagia, jangan sampai keasyikan ngeblog lupa anak dan suami. Jangan sampai kebahagian orang sekitar tergadaikan dengan keegoisan individu. Suami jarang diajak ngobrol jadi manyun lantaran istrinya mantengin laptop aja, misalnya hahaha...

Menurut saya, jika manajemen diri dan waktu sudah aman, maka tidak perlu khawatir akan mengorbankan kebahagiaan pribadi dan orang yang terkasihi.

Terakhir, semoga tulisan pertama ini setelah hiatus selama dua bulan bisa bermanfat, menjadi insight, reminder untuk diri sendiri dan semangat untuk terus menulis. Memang tidak mudah dilakukan. Saya berharap dapat konsisten menjalankannya. Yuk healing lewat blogging!

yuana yuan
yuana yuan
Housewife, former journalist, content writer | blogger lifestyle -- Contact: yuana.27.a@gmail.com Instagram : @yuana.yuan

Related Posts

16 komentar

  1. Wahh nyaman banget dengan pemilihan kata yang digunakan. Saya blogger pemula akhirnya mendapat ilmu sekaligus mengisi kaleng kosakata.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih bun, yuk nulis terus, semangat! :D

      Hapus
  2. Wah ternyata alasan ngeblog mirip nih mbak sama aku, yuk semangat terus

    BalasHapus
  3. The best healing ya mba, begitulah orang yang suka menulis. Tenggelam dalam untaian kata

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cara mengabadikan moment selain foto dan video Mbak hehehe

      Hapus
  4. Wah sama-sama mahmud nih ehehe. Aku ngerasain banget sih kalau ibu baru melahirkan itu psikisnya perlu dijaga. Nulis di blog bisa jadi jalan ninja biar emosi bisa dialirkan dan kita jadi lebih waras.. Salam kenal yah mbak yuan :D

    BalasHapus
  5. sama mba saya pun setelah jadi ibu malah sering galaunya, terus keingat blog saya yang lama tak saya sentuh. Setahun mentok 2-3 postingan. Parah banget hahahaha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yuk semangat kakak, saya juga berusaha mompa semagat terus biar g kempes wkwkwka

      Hapus
  6. healing yang tak perlu budgeting ya mbak... hehehe worth it banget sih apalagi buat emak-emak kalo udah tanggal tua, butuh healing tapi dompet kering.wkwkkwk

    BalasHapus
  7. Welcome back mama Saba 🥳🥳 semangat ngeblognya! Semoga kita bisa lulus sampai akhir yes. Aamiin. Fighting!!!

    BalasHapus
  8. setuju banget mbak sama quotenya menulis adalah bekerja untuk keabadian. noted

    BalasHapus

Posting Komentar