yuanayu.com

5 Fakta 10 November Jarang Diketahui, Kamu Harus Baca!

10 komentar
Fakta menarik hari pahlawan

Memasuki bulan November disambut dengan peringatan Hari Pahlawan. Tepat, 10 November 1945 menjadi hari peringatan pertempuran arek-arek Surabaya melawan Inggris dan Belanda. Akan tetapi, apakah kamu tahu 5 fakta 10 November yang jarang diketahui? Yuk simak sampai akhir! 

Pertempuran 10 November

Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 bukan perjuangan akhir rakyat Indonesia melawan penjajah. Ternyata, beberapa daerah di Indonesia masih terjadi peperangan. Salah satunya adalah pertempuran di Surabaya. 

Pertempuran Surabaya ini diawali dengan kedatangan Allied Forces Netherland East Indies (AFNEI) yang dipimpin Jenderal AWS Mallaby di Tanjung Perak. Usai menyandarkan kapal Mallaby pmembuat pos pertahanan. Kedatangan Inggris sebagai pihak sekutu ini bertujuan untuk melucuti sejata pasukan Jepang, melepas pasukan sekutu yang menjadi tawanan dan memulangkan pasukan Jepang. Akan tetapi, Sekutu datang "berboncengan" dengan Belanda. 

Ternyata, sekutu melanggar perjanjiannya dengan Pemerintah Indonesia. Tentara sekutu menangkap beberapa tokoh pemuda Surabaya, kemudian tanggal 26 Oktober menyerbu Penjara Kalisosok untuk membebaskan tawanan Inggris dan Belanda. 

Suasana Surabaya makin memanas tatkala tanggal 27 Oktober tersebar selebaran ultimatum pertama dari sekutu, yakni dari Mayor Jenderal Hawthorn. 

Ultimatum itu berisi tentang desakan pasukan Indonesia untuk menyerah tanpa syarat 48 jam. Jika tidak, akan menghadapi konsekuensi ditembak. Lantaran berbagai tindakan provokasi tersebut, kontak senjata pasukan Indonesia dengan sekutu dilakukan pada 27 Oktober siang.

Pertempuran itu pun terjadi beberapa hari ke depan. Diiringi gemuruh suara pria, gagah menggema saban hari. Suara itu berasal dari Jalan Mawar, Surabaya tepatnya di radio Pemberontakan. Suaranya menggelegar, setiap pidatonya berapi-api dan penuh emosional. Adalah Sutomo alias Bung Tomo, pria inilah yang menyerukan perlawanan dan membakar semangat arek-arek Surabaya. 

Pertempuran makin meletup saat pengibaran bendera Belanda di Hotel Yamato. Masyarakat Surabaya semakin marah hingga puncaknya perlawanan arek-arek Surabaya melawan sekutu pada 10 November 1945. Serdadu Inggris menggempur Surabaya dari segala arah baik darat, laut maupun udara. Puluhan ribu nyawa arek-arek Surabaya melayang dari peristiwa itu. Sedangkan, sekitar 1.500 tentara sekutu tewas. 

Apa Sih 5 Fakta 10 November Jarang Diketahui? 

Ada banyak hal yang jarang diungkap peristiwa pertempuran 10 November baik dalam pelajaran atau di buku-buku bacaan. Lantas apa sajakah fakta itu. Yuk simak 5 fakta 10 November jarang diketahui! 

1. Perang Pertama Usai Proklamasi Kemerdekaan

Pertempuran 10 November menjadi Perang pertama usai Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dikumandangkan di Jalan Pegangsaan Timur pada 17 Agustus 1945. Perang ini terjadi selama 3 minggu. Kala itu Inggris telah memberi dua kali ultimatum kepada pemerintah Indonesia agar menyerah dan kembali menjadi negara Hindia-Belanda. 

2. Dipicu Tewasnya Jenderal AWS Mallaby

Jenderal AWS Mallaby mengelilingi Surabaya untuk melihat situasi. Akan tetapi, pada 30 Oktober 1945 mobil yang ditumpanginya terbakar dan Mallaby tewas. Beberapa sumber menyebut Mallaby tewas usai adu tembak dengan warga Surabaya. Ada pula yang menyebut, granat anak buahnya yang menyebabkan Mallaby tewas. Terlepas dari sebab tewasnya Mallaby, kematian Mallaby mengakibatkan kemarahan tentara sekutu. 

3. Modal "Bonek" Melawan Inggris

Rakyat surabaya bonek melawan inggris

Serdadu sekutu diperkirakan berjumlah 30 ribu orang dengan dipersenjatai lengkap dan skill yang tidak main-main. Sedangkan, personel militer Indonesia tidak lebih dari 20 ribu anggota yang banyak diantaranya belum terdidik secara militeristik.

Sementara, di luar itu diperkirakan 100 ribu pejuang lainnya oleh rakyat Surabaya. Kendati banyak, jumlah pejuang dengan senjata tidaklah sepadan. 

4. Seruan Resolusi Jihad dari KH Hasyim Asy'ari

Gempuran Inggris di Surabaya menyulut api masyarakat secara luas. Berbagai kalangan ikut andil dalam pertempuran ini, termasuk kalangan ulama di Jawa Timur. Salah satunya adalah seruan jihad dari KH Hasyim Asy'ari yang saat ini dikenal dengan Resolusi Jihad. Oleh karena itu, masyarakat dari berbagai daerah khususnya kawasan penyangga Surabaya berbondong-bondong turut melawan pasukan Inggris. Termasuk barisan semi militer dari kalangan kiyai dan santri. Yakni, laskar Hizbullah dan laskar Fisabilillah. 

5. Bung Tomo Adalah Jurnalis

Bung tomo mengobarkan semangat pejuang 10 november di radio

Nama Sutomo alias Bung Tomo tidak lepas dari pertempuran 10 November. Pemuda asli Surabaya ini lekat dengan peristiwa ini lantaran peran cukup mencolok. Bung Tomo adalah pemuda yang mengobarkan semangat arek-arek Surabaya dalam pertempuran melalui radio Pemberontakan. 

Bung Tomo tidak hanya pernah menjadi Menteri Sosial era Seokarno. Ia juga adalah seorang jurnalis di beberapa surat kabar. Diantaranya menjadi wakil pemimpin redaksi Kantor Berita Domei di Surabaya tahun 1942-1945. Kemudian, Bung Tomo bekerja di Kantor Berita Antara pada 1945.

Nah itulah 5 fakta 10 November yang jarang diketahui. Masih ada lagi enggak yang perlu ditambahin? Kalau masih ada yuk tulis di kolom komentar. 


yuanayu
Housewife, former journalist, content writer | blogger lifestyle my Instagram @yuanayu.uuu

Related Posts

10 komentar

  1. Udah lama nggak belajar PSPB (Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa). Merasa tertampar ini, selama ini ingatnya cuma Bung Tomo sebagai penggerak perjuangan 10 November 1945 di Surabaya. Terima kasih, Mbak, jadi bisa belajar lagi.

    BalasHapus
  2. Jadi pengingat pelajaran Sejarah lagi nie. Untung anak-anak masih kecil, jadi emaknya bisa belajar tentang peristiwa hari Pahlawan 10 November dari sini hihi. Selalu seru kalau Baca tentang Sejarah ini

    BalasHapus
  3. Duh, aku nggak begitu paham sejarah nih mba. Baca ini tuh jadi flashback ke masa-masa pelajaran sejarah yang cuma hafal waktu ujian aja, setelah itu ya entah hilang kemana memorinya :D

    BalasHapus
  4. Waaah jadi merasakan kembali suasana heroik arek-arek Soroboyo melawan penjajah. Paling seru emang kalo membaca fakta menarik yang belum banyak terulas, jadi menambah pengetahuan apalagi terkait sejarah perjuangan bangsa Indonesia.

    BalasHapus
  5. Wah aku baru tahu kalau penjajahan belum usai setelah 17 Agustus. Pasti perasannya semua campur aduk yaa setelah dikumandangkan merdeka, ehh ini masih merasakan sengsara.

    BalasHapus
  6. Kebayang gmn semangat juangnya bangsa Indonesia dulu, tanpa persenjataan lengkap pun tetap maju tak gentar.. Allahu Akbar.

    BalasHapus
  7. Belanda emang kurangajar, negara kita udah merdeka masih saja cawe2 soal wilayah pemerintahan kita. Negeri kita emang seksi banget kali ya? Padahal udah merdeka, masih aja gak terima, sampe nglakuin agresi militer :")

    BalasHapus
  8. Sebagai orang surabaya, saya bangga dengan kebonekan para pahlawan 10 nopember 1945. Bonek memang sudah turunan ya...

    BalasHapus
  9. Jdi refresh pelajaran sejarah jaman dlu deh mampir ksini mba, tanpa para pahlawan apalah kita skarang ini yaa. Smoga bisa terus merdeka meski masih ada saja "penjajahan" dalam bentuk lain di negeri ini

    BalasHapus
  10. Semakin tahu bila menelusur sejarah para pahlawan betapa hebatnya ya mereka pada zaman itu. Sebagai bentuk mengapresiasi jasanya pada hari pahlawan bisa juga menulisnya di blog ya mbak, good ide, Ikut ah

    BalasHapus

Posting Komentar